motivasi da pemikiran dalam hidup

motivasi da pemikiran dalam hidup
Ajat Sudrajat As~sabit

Jumat, 01 Juli 2011

MMAKALAH TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Surat Al-Fatihah kalau dilihat dari segi urutannya. Turunya adalah urutan yang kelima setelah surat Al-muddatsir mengenai tempat turunyapun dikalangan para ulama terjadi perbedaan pendapat ada sebagia ulama yang berpendapat bahwa surat Al Fatihah dituran di Madinah namun ada ulama yang berpendapat bahwa Al-Fatihah diturunkan dua kali yang pertama di Mekkah yang kedua di Madinah namun para tapsir Buqhari Ibnu Kasir, Albaedhowi dan jamhur ulama menguatkan keterangan ibnu abas mengingat Al-Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Surat Al-Fatihah di tunjua dari aspek masa turunya.
2. Kedudukan Basmallah dalam surat Al-Fatihah
3. Nama-nama surat Al-Fatihah
4. Kedudukan dan kekuatan surat Al-Fatihah
5. Kandungan surat Al-Fatihah sebagai umul Qur’an


C. Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan penyusunan makalah ini untuk menumbuh kembangkan dan menanam rasa cinta terhadap Al-Qur’an pada hati semua umat islam sehingga al-Qur’an benar-benar dijadikan pedoman hidup demi tercapainya kehidupan yang bahagia didunia dan di akhirat.

BAB II
PEMBAHASAN

Surat Al-Fatihah
   
   
 
  
   
  
        

Artinya :
1. Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang.
2. Segala puji bagi Alloh tuhan semsta Alam
3. Yang maha pemurah lagi maha penyayang.
4. Yang mengusai hari pembalasan
5. Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
6. Tnjukilah kami jalan yang lurus
7. Yaitu jalan yang Engkau anugrahkan nikmat kepada mereka ; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

A. Surat Al-Fatihah Di Tinjau Dari Masa Turunnya.
Menurut keterangan Ibnu Abnu Abbas dan Qotadah surat Al-Fatihah ini diturunkan di Mekkah dan termasuk surat Makiyyah. Diantara para ulama ada yang mengatakan bahwa surat ini diturunka sesudah surat Al muddatsir, menurut keterangan abu Hurairah, Mujahid, Atha Ibnu Yasar dan Az-Zuhri surat ini diturunkan di di Madinah dan termasuk Madiniyyah. Ada yang berpendapat bahwaa surat ini diturunkan dua kali, pertama di Mekkah ketika Alloh mewajibkan shalat ketika nabi ber-Isra dan ber - Mi’raj. Kedua di Madinah, ketika terjadi peralihan arah qiblat dari baitul Maqdis ke Ka’bah tapi kebanyakan hujah ini berdasarkan ijtihad bukan naqli (dilihat tafsir an-Nur 1:25)
Al-wahid upamanya, merasa ganjil sekali kalau Rosul shalat beberapa lamanya di Mekkah dan tidak membaca Al-Fatihah. Mupasir-mupasir Al-Baghawi, Ibnu Katsir, Al-Baedhoi dan Jumhur ulama mengungatkan keterangan Ibnu Abbas mengingat Al-Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah (ibid)

B. Kedudukan Basmallah Dalam Surat Al-Fatihah
Al-Qurtubi menyebutkan bahwa jumlah ayat dalam surat Al-Fatihah sebanyak tujuh ayat, tidak ada perselisihan tentang hal ini, hanya saja para ulama mufassir berpendapat tentang penetapan ayat pertama dengan ayat ketujuh. Umar bin Ubaid menyebutkan jumlah ayat surat Al-Fatihah sebanyak delapan ayat, Husain Al-ju’fa menyebutkan enam ayat, tatapi kedua tersebut mengandung cacat.
Ada yang menyebutkan bahwa lapadz adalah ayat pertama, satu ayat, yaitu ayat ke tujuh yang mengatakan itulah ayat pertam. Mereka menghitung “satu ayat”
“satu ayat tersendiri” mereka berbeda pendapat dalam kedudukan “Basmallah” apakah bagian dari keseluruhan ayat yang berdiri sendiri pada setiap awal surat.
Para ulama sepakat bahwa “Basmallah” yang tertulis dalam surat an-naml adalah sebagian ayat firman Allah SWT.




Artinya :
Sesungguhnya surat itu dari Sulaeman dan sesungguhnya (isi)-nya:”dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang”(an-Naml, 27:30)
Adapun perbedaan pendapat tentang kedudukan “Basmallah” dalam surat Al-Fatihah ditgemukan para Ahli madzhab sebagai berikut :
1. Madzhab Syafi’i
Menurut madzhab syafi’i Basmallah itu termasuk salah satu ayat dari surat Fatihah dimana dalil yang di kemukakan oleh madzhab ini, adalah :

a. Hadist Abu Mhurairah R.A.





Dari Nabi SAW. Bahwa sanya beliau bersabda : apabila kamu membaca Alhamdulillahi Robal’alamin, maka bacalah Bismillahirrahmanirahim. Sesungguhnya hamdalah itu adalah ulumul qur’an, ummul kitab, dan sab’ul matsani; dan bismillahirahmanirohim itu adalah salah satu ayat surat Al-Fatihah (HR. Ad-Daruqutni)
b. Hadist Ibnu Abbas



Susunggguhnya Rosulullah SAW. Memebuka shalatnya dengan bismillahirahmanirsahim. (HR. Tarbani).
c. Hadist Anas R.A




Anas ditanya tentang bacaan Rosulullah SAW.maka anas menjawab :
“bacaan Nabi SAW. Itu panjang. Kemudian beliau membaca Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillahirabil a’alamin, Arahmanirahim, maliki yaumiddin” (HR. Bukhari).
d. Penulisan Basmallah pada awal surat Al-Fatihah dalam mushaf al-imam menunjukan bahwa “Basmallah” itu merupakan salah satu ayat surat Al-Fatihah.
Menurut Ibnu Kasir bahwa ada diantara sahabat yang menganggap bahwa Basmallah itu sebagai sebagaian surat Al-Fatihah, seperti Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Zubair, Abu Huraerah, Ali bin Abu Thalib. Sedangkan dari kalangan Tabi’in seperti : Atha, Thawus, Said Bin Zafar, Zuhri, Abu Qasim bin Salam (Katsir, I :16)
2. Madzhab Maliki
Menurut mazhab maliki Basmallah itu tidak termasuk (bukan)atau bukan salah satu ayat dalam surat AlFatihah dan bukan pula merupakan awal ayat dari tiapa-tiapa surat dalam Al Qur’an kecuali Basmallah dalan surat An-Naml:30. Berpendapat ini berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut.




Siti Aisyah berkata , Rosulullah SAW, mengawali shalatnya dengan takbir dan baccaan Alhamdulillah hirobilalamin. (HR. Bukhori dan muslim)




Ia (anas) bekata : Rosulullah SAW, menagawali shalat di belakang Nabi SAW, abu bakar, Umar, Ustman, mereka membaca Alhamdulillahirobilalamin”.

3. Madzhab abu Hanifah
Menurut mazhab abu hanifah Basmallah salah sat ayat dalam Al Qur’an diturunkan untuk memenuhi antara satu surat dengan surat yang lainya. Basmallah Bukalah salah satu ayat ddari Al-Fatihah. Mazhab ini berdasarkan pada dalil sebagai berikut :
1) Penulisan dalam mushap menunjukan bahwa Basmallah merupakan bagian dari ayat-ayat dalam Al-Qur’an, tetapi bukan bagian ayat pada setiap surat. Disamping itu hadist-hadist yang membolehkan jahr (nyaring) dalam waktu shalat yang menunjukan bahawa Basmallah itua tidak termasuk surat dalam surat Al-Fatihah.
2)
Kami tidak mengetahui batas akhgir surat sampai turun Bismillahirohmanirahim” (dikeluarkan oleh abu daud)

Dengan demikian menurut hadist di atas, Basmallah itu sebagai ayat pemisah antara satu dengan surat yang lainnya.menurut Hasby Asy-Shiddiqi, surat Al-Fatihah diawali dengan ayat pertama, yaitu Alhamdulillahi Robbil Alamin, kemudian seterusnya yaitu ayat ke 2-5, ayat ke 6 shiraatallazina ‘an’amta ‘alaihim, dan ayat terakhir (ke-7) ghairil maghduubi Alaihim waladdaalliin (Tapsir An-Nur I:6) jadi pendapatmnya, Basmallah tidak termasuk surut Al-Fatihah.

C. Nama nama surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah menupunyai beberapa nama yaitu :
1. Al-Fatihah/Fathul kitab (Pembuka Kitab) dinamakan demikian karena merupakan pembuka Al Quran secar a tertulis dalam mushap dank arena dimadikan pembuka bacaan dalam shalat.
2. Ummul kitab (Induk Kitab). Tentang nama ini tedapt perbedaan pendapat. Jumhur ulama memperbolehkannya, namun Anas, Hasan dan Ibnu Sirin kurang menetujui Alasannya, Hasan berkata, ummul kitab adalah Halal dan haram (QS. 3:7) Anas dan Shirin berkata : ummul kitab adalah nama lain dari lauh mahfudzh (QS. Az-Zuhruf 43:4). Maksudnya ilmu tuhan yang azali. Menurut Al-bukhari, dinamai Ummul Kitab , karena penulisan mushaf dinilai dengan Fatihah itu sendiri dan pendapt lain dinamai Ummul kitab karena makna-makna Al Qur’an menunjuk kepada surat Al-Fatihah.
3. Al-Hand “Pujian” dinamai demikian kerena surat ini berisi pujian kepada Alloh SWT.
4. As-Sholat “do’a’ atau, “shalat” dinamai demikian karena surat ini merupakan surat syah-nya shalat dan nama itu termaktub dalam hadist Qudsi : “Aku membagi shalat antara aku dan hamba Ku” (menjadi dua bagian)
5. As-Syifa “obat” disbut demikian karena dapat diambil berkahnya untuk menyembuhkan segala penyakit , sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh dharukutni dari abu hurairah :” rusululloh saw. Bersabda : fatihul kitab itu obat untuk sagal racun”.
6. Ar-Rukyah”jampi”. Karena bisa diambil berkahnnya untuk (menjampi) orang sakit berdasarkan isyarat hadist ketika ia mendo’akan seorang laki-laki, Rosululloh saw besabda “ bagaimana engkau mengetahui bahwa Al Fatihah itu sebagai jampi”
7. Asaasul Qur’an “dasar Al-Qur’an”. Karena Fatihah merupakan dasar isi Al-Qur’an ibnu Abba berkata “asas Al-Qur’an itu Al-Fatihah dan Asas Fatihah itu Basmallah” karena itu Supyan Bin Uyainah menamakannya Asasul Qur’an.
8. Al-wafiyah “yang meyuruh “ Sufyan Bin Uyainah berkata “Al-Fatihah tidak di baca setengeh setengah dalam dua rakaat, tetapi surat lain meperbolehkan setengah-setengah dalam reakaat yeng berbeda”.
9. Al-kafiyah “yang mencakup” Yahya Bin Abi Kasir berkata : Al-Fatihah mencakup surat yang lainya tidap dapat mencakup Al-Fatihah” sebaai sabda rosul “ummul Qur’an dapat digantikan kedudukan surat-surat yang lain. Tetapi surat-surat yang lain tidapt digantikan”.
10. As-Sab’ul Matsani disebut demikian karena Al-Fatihah itu banyak 7 (tujuh) ayat dan selalu dibaca dalam shalat sacara beulang-ulang nama ini termasuk dalam firman Allah swt.
    
Sesungguhnya telah berikan kepada kamu (Muhammad) surat Fatihah(sab’ul Matsani)” (QS.15:87)
11. Al-Kanzu “sumber” menurut mazaksyari, disebut demikian karena Al-Fatihah merupakan sumber Al-Qur’an
12. Al-Qur’anul ‘Adziem “Al Qur’an yang mulia” nama ini diberikan karena Al-Fatihah memngandung seluruh isi Al_Qur’an. Nama ini berdasarkan hadist yang diatawarkan oleh Ahmad Bin Hmabal dari Abu Hurairah, ia berkata Rosululloh saw bersabda “Ummul Qur’an itu Sab’ul matsani dan Al Qur’an Al-Adziem”

D. Kedudukan dan keutamaan surat Al-Fatihah
1. Kedudkan surat Al-Fatihah
Imam jaludin As-suyuti dalam tafsir “Ad-Darul Matsur” menjelaskan kedudukan surat Al-Fatihah sebagai berikut :
a. Dalam Al-Qur’an, Al-Fatihah berkedudukan sebagai salah satu syarat dari Al-Qur’an berdasarkan keterangan hadist yang artinya : aku bertanya kepada Al-Aswad tentang patihatul kitab, apakah fatihatul itu termasuk Al-Qur’an? Al-Aswad menjawab ya. (riwayat Abu Abd Bin Humaid).
b. Al-Fatihah merupakan salah satu rukun shalat, berdasarkan sebuah hadist, yang berbunyi :



Dari ubadah bin shamit berkata: “sesungguhnya Rosululloh saw. Besabda : tidak syah shalat bagi rang yang tidak membaca fatihatul Kitab” (HR. As-Syafi’I ibnu Abi Syaibah, ahmad, Al bukhari dan muslim).
2. Ketentuan surat Al-Fatihah
Ketentuan surat musnad, Ahmad bin Hamdal meriwayatkan dari Abi sa’id Al-Muall : pada suatu hari aku sedang bersembahyang, aku dipanggil rosul, namaku dipanggil eulang ulang karena aku belum selesai sembahyang, aku pun tidak mnyeutnya, setelah aku selesai sembahyang akupun pergi menghadp rosululloh, maka beliau bertanya kepadaku “apakah gerangan yang menyebabkan engaku tidak menyaut panggilanku? Aku memjawab : “ya…rosululloh, aku sedang sembahyang”demi rosululloh menjawabku, beliau berkata “apakah engkau tidak mendengar Firman Alloh?
          
Hai orang-orang yang beriman, sahullah seruan Allah adan Rosul-Nya bila ia menyeru kamu mengerkana pekerjaan yang menghidupkan kamu”(QS. Al-Anfal, 8:24)
Sesudah itu rosul menyambung sabdanya : “sebelum kamu keluar dari mesjid, aku hendak mengerjar kamu suatu surat yang paling utama, lalu Rosul memegang tanganku dikala Rosul akan keluar aku bertanya kepada beliau :”Ya Rosululloh, barusan tuan akan mengajarkan surat Al-Qur’an yang palih utama” Rosul menjawab : benar katamu, maka ketahuilah bahwa sutama-utama msurat Al-Qur’an ialah surat Al-fatiha, itu tujuh ayat yang senatiasa di ulang-ulang membacanya dalam sembahyang, dia mitu dari Al Qur’an yang diturunkan kepadaku. (Ibnu Katsir,I)
Imam Sayuti menjelaskan tentang keutamaan surat Al-Fatihah, adalah sebagai berikut :
a. Al-Fatihah hanya terdapt dalam Al Qur’an. Maka Rosululloh saw bertanya kepada ubay “apa yang kau baca dalam shalat?”lalu ubay menbacakan ummul Qur’an. Kemudian Rosululloh berkata demi dzat yang memegang jiwaku dengan tangan yang memeggang kekuasaan-Nya tidak di turunkan dalam Taurat, Injil, Zabur dan Furqan seperti itu (ummul Qur’an)
b. Tidak ada yang menyamai Al-Fatihah (Hadist)
c. Al-Fatihah adalah salah satu dari empat macam yang diturunkan dari tempat yang mulai di bawah “Arsy “disamping ayat kursi ujung surat surat Al-baqarah dan khautsar (Riwayat Abu Shaikh, Al-Thabrani dan Ad-Dailami)
d. Al-Fatihah mempunyai keunggulan tujuh kali dari surat yang lainnya. (HR Abu Nuain dan daelami.) ibnu Abbas meriwayatkan , “ fatihatul Kitab itu sama dengan sepertiga dari Al Qur’an”.
e. Membaca Al-Fatihah sperti membaca kitab-kitab samawi (HR. Abu Ubaid dalam Fadhailnya)
f. Al-Fatihah sebagai obat segala penayakit. Ada sepuluh keterangan (Hadist dan Atsar) yang menegakan hal itu :


Hariatul Kitab itu merupaka obat bagi msegala penyakit (HR.Ad Dhrimi dan baiihaqi dengan sanad yang dapat dipercaya.
g. Fatihah sebagi do’a


Atha berkata : apakah kamu mmempunyai keeperluan/hajat, maka cobalah fatihatul kitab sampai selsesai, insya Allah maksud akan tercapai”
Dijelaskan oleh kurtubi bahwa pada ulama berbeda pendapat mengenai keutamaan beberapa surat dan bebearapa ayat dari yang lainya, Abu Hasan Al-Asyari, Qadi Abu bakar At-Thayib, Abu Hatim Al-Busty dan jamaah para puqaha berpendapat tidak ada kelebihan antara satu dengan yang lainya, karena masing-masing adalah kalam Alloh.
Menurut Al-Busty, pengertian tidak ada yang menyerupai ummul Qur’an baik pada taurat maupun injil” adalah suatu pernyataan bahwa sesungguhnya Alloh tidak pernah memberikan pahala kepada pembaca tauratdan injil seperti pahala umul Qur’an dari pada umat-umat yang lain. Itulah kelebihan umat pembaca Al Qur’an.
Pengertian paling agung menurut Al Busty terletak pada pahala nya, bukan berarti sebgaian dari Al-Qur’an melebihi bagian yang lain. Al-Fatihah mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki surat yang lain.sehingga di katakan seluruh Al Qur’an ada didalamnya, karena kalimat-kalimatnya mengandung seluruh ilmu Al-Qur’an antara keutamaannya adalah Alloh membagi Dia dan hamba-Nya juga tidak akan sampai pahala tanpa Al-Fatihah denagan makna tersebut ummul Qur’an sama dengan sama dengan “Qul Hua Allahu Ahad” dan sebanding dengan Al Qur’an demikian penjelasn Al Qutuby. Surat Fatihah selain bacaan yang harus di ucapkan dalam shalat , juga ayat-ayat secara keseluruhan mengandung do’a dan dzikir. Misalnya ucapan Basmallah dianjurkan dibaca awal pekerjaan dan perkataan.


Basmallah jiga di ucapkan ketika masuk tempat sepi, sebelum waudhu, ketika hendak makan dan minum dan dianjurkan juga ketika akan melakukan jina (Hadist Shohihain Darai Ibnu Abbas). (Ibnu Kasiri:30) Alhamdulillah (Hamdallah) diucapkan sebagai sebaik-baiknya dzikir yang ma’tsur, diucapkan setelah selesai suatu pekerjaan. Hamdallah juga sebagai ucapan rasa syukur . HR. Abu Thalhah, bahwa ia pernah mendengan Rosululloh saw mengucapkan:



Ketika bertemu dengan mush ketika beperangan, dan seterusnya memohon kepada Alloh untuk dibimbing dengan petunjuk-Nya serta dijauhkan dari sifat-sifat yang buruk . jelasnya bahwa seluruh surat Al-Fatihah mendukung do’a hamba kapada Tuhan-Nya oleh Karena surat Fatihah itu merupakan do’a maka di anjurkan apabila selesai membaca surat disertai ucapan “amiin” yang artinya semoga Allah mengabulkan permohonan. Perkataan amiin ucapkan baik di dalam shalat maupun diluar shalat. Dengan mengucapkan Amiin do’a akan di kabulkan (penjelaskan terdapat dalm hadist yang di riwayatkan oleh m uslim abu daud , nasai, dan ibnu majah) jika diucapkan amin bersama demnagan ucapan malaikat maka dosa kita akan di ampuni.
Diatas telah dsi jelaskan tentang nama-nama surat Al-Fatihah seperti As Shalah (do’a), Syifa (obat) dan rukyah (jampi) bahkan Al Qutubi dengan mengutip mazdhab menguatkan bahwa inti jampi (do’a) Al-Fatihah adalah iyyaaka Na’budu wa iyyaaka Nasta’iin” hanya kepada engkau kami menyembah dan hanya kepada engkau kami memohon perlindungan” (QS. 1:5). Menurut keterangan dari Rosululloh saw diatas bahwa surat Al-Fatihah secara keseluruhan merupakan mukaddimah Al Qur’an yang juga mencakup seluruh isi Al-Qur’an secara global.

E. Kandungan surat Al-Fatihah sebagai ummul Qur’an.
Sesuai dengan nama Ummul Qur’an surat ini mencerminkan isi dari Al-Qur’an secara keseluruhan. Namaun perlu di ketahui bahwa yang di maksud adalah unsur-unsur poko Al-Qur’an . unsur-unsur pokok yang terkandung dalam surat Al-Fatihah adalah sebagi berikut :
1. Tauhid, yaiitu keyakinan kepada tauhid atau kesean Alloh SWT.
Hal seperti ini terdapat dalam ayat ke dua.
    
“Segala puji bagi Alloh, tuhan semesta Alam”
Ayat ini secara tegas menunjukan bahwa dan ucapanya syukur atas sesuatu nikmat hanya bagi Allah semata,, karena Alloh pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dari alam semesta. Keyakinan kepada ke Esaan tuhan atau tauhid ini, merupakan keyakinan yang pokok. Ayat ini lebih dipertegas lagi oleh ayat ke lima “iyyaaka Na’budu wa iyyaaka Nasta’iin”
2. Al-Wa’du Wal-Waid (janji dan ancaman)
Maksudnya janji pemberi pahala perbuatan yang baik dan ancaman pemberi balasan siksa perbuatan yang buruk. Unsure ini ditunjukan dalam ayat ke empat yang berbunyi
   
“Yang mengusai hari pembalasan”
Pada hari itu hanya Alloh yang berkuasa, segala sesuatu tunduk atas kebesaran-Nya sambil mengharap pahala dari-Nya dan takut terhadap siksa-Nya.hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap p-erbuatan yang buruk dari siapa saja.
3. Ibadah
Hal ini di tunjukan pada ayat yang ke lima.
    
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Ayat menunjukan dengan atas nama Dzat yang wajid di sembah tiada lain hanyalah Alloh semata dan tidak dbenarkan menyembah selain Aloh.
4. Petunjuk (hidayah) .
Hal ditujukan pada ayat yang ke enam yaitu pentunjuk ke jalan yang lurus yang berbunyi :
   
“Tunjukilah kami jalan yang lurus,”
Jalan yang lurus adalah jalan yang menuju kepada kebahagiaan, selain itu perlu juga diketahui bagaimana seharusnya menempuh jalan ayang lurus dan yang di ridhoi oleh Alloh untuk memperoleh kebahigian baik ddunia maupun di Akhirat kelak. Maksudnya hidyah untuk pentunjuk yang menjadi sebab untuk tercapainya kebahagiaan. Jadi dapat berupa bimbingan modal yang baik, kepercayaan yang benar, hukum-hukum ang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia dan pelajaran-pelajaran yang berguna.
5. Kisah-Kisah
Hal ini dintunjukan pada ayat terakhir
         
(yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Kisah ini meliputi kisah para nabi dan orang-orang terdahulu, baik orang-orang yang berbuat baik dan terpuji maupun orang-orang yang menentang Alloh. Sesuai dengan ayat terakhir ini manusia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu orang yang mendapat nikmat, orang yang dimurkai Alloh, orang yang terssesat.
Yang dimaksud orang-orang yang diberi nikmat dalam ayat ini adalah para nabi, parea shaddiqin(orang-orang yang sungguh-sungguh beriman) syuhada (orang-orang shaleh) . sedangkan orang-orang yang di murkai Alloh dan orantg-orang yang sesat ialah mereka yang telah menyimpang dari ajran islam ada yang mengatakan mereka itu adalah yahudi dan nasroni (Mustofa al-marghy, tafsir al-marghi juz I).

BAB III
KESSIMPULAN

1. Penetapan wsurat Al-Fatihah dalam al-Qur’an sebsagai surat yang disimpan paling utama dala mushap adalah ketetapan dari Nabi saw atau secara tauqifi.
2. Mayoritas utama mufassirin sepakat bahwa sursat alFatihah itu turun diMekkah atau sebelum hijrah dan termasuk surat Makiyyah.
3. Mayoritas ulama musifirin sepakat bahwa jumlah ayat surat al-Fatihah sebanyak tujuh ayat, namun mereka silang pendapat tentang kedudukan Basmallah dalam surat Alfatiha, sehingga mempengaruhi terhadap hukum memebaca dalam shalat.
4. Selain nama Al-Fatihah/Fatihatul kitab, surat ini memiliki beragam nama dengan berbagai alasan penjelasan serta kedalaman makna dari rasul Alloh baik yang tersurat maupun yang tersirat.
5. Surat Al-Fatihah baik bagaian-bagiannya maupun keseluruham mengandung do’a.
6. Kandungan makna dari surat Al-Fatihah mencerminkan isi dari Qur’an secara keseluruhan, yeng meliputi unsur-unsur pokok tauhid, ibasdah, wadu wal wa’id, pentunjuk dan kisah. Itulah sebabnya Al-Fatihah dijadiakan sebagai ummul qur’an.



TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

MAKALAH

Diakukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Tafsir Hasdist Tarbawi











Disusun oleh :
AJAT SUDRAJAT AS SABIT

JURUSAN TARBIAH PROGRAM STUDY PAI
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM
TASIKMALAYA
2020-2011

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaanirrahim
Assalamua’laikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT. Yang atas rahmat –Nyakami dapat menyelasikan penyusunan makalah ayang berjudul pemnyusunan makalah Tapsir Surat Al-Fatihah.
Penulisan makalah ini adalah mrupakan salah satu tugas mandiri dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah tapsir hadist tarbawi.
Dalam penulisan makalah ini, kami meras masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat kana terbatasan kemampuan yang dimiliki. Kami sebagai penyusun untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang atak terhingga kapada pihak yang telah membantu menyelasikan makalah ini. Khusunya kepada :
Bapak asep susanto M.Pd selaku dosen mata kuliah tapsir hadist tarbawi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka menyesaikan penyusunan makalh ini.
Akhirnya kami bersarap semoga Alloh SWT. Memberikan bantuan yang dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Dan semoaga materi ini dapat bermanfaat dan menajdi sumbangan pikiran bagi pihak yang membutuhkan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amin yaa robalalamin.
Alhamdulillah hirobala’lamin
Wassalamualakum Wr. Wb.

Tasikmalaya Mei 2011
Penyusun


Apipudin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tjuan penyusunan 2
BAB II PEMBAHSAN 3
A. Surat Al Fatihah di tinjau dari aspek masa turunnya 4
B. Kedudukan Basmallah dalam surat AlFatihah 4
C. Nama-nama surat AlFatihah 9
D. Kedudukan dan keutamaan surat Al Fatihah 11
E. Kandungan surat Al fatihah 16
BAB III PENUTUP 20
A. Kesimpulan 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar